Sakit Hati Atau Sakit Gigi?
"Sakit gigi nyut-nyutan sudah biasa
Ditinggal tanpa alasan sudah biasa
Luka itu pasti tapi aku tetap bernyanyi" 🎤🎵🎶
Eh, bukan gitu ya lagunya! 😂
Ini nih yang bener,
"Daripada sakit hati lebih baik sakit gigi ini. Biar tak mengapa" 🎼🎷🎸
Itu adalah kutipan lagu dari pemusik dangdut legend Indonesia, alm. Meggy Z.
Masa? Kok aku nggak yakin. Pernah sih sakit hati, dan itu nggak bener-bener sakit, cuma nyesek beberapa hari dan nyeseknya itu nggak ganggu aktivitasku sama sekali. Ya lain soal kalau kamu udah jatuh sejatuh-sejatuhnya, sulit buat bangkit lagi. Yang udah pacaran bertahun-tahun, eh dianya ngajak putus, alasannya bosan. Yang udah ngarep dinikahin, eh ada pecalakor. Kan kamvret tuh. Biasanya banyak yang depresi, stress, galau, jadi susah makan, berat badan turun, daya tahan tubuh melemah karena nggak tidur berhari-hari dan pekerjaan jadi nggak fokus. Tapi nggak semua kok, ada beberapa orang yang cuek bebek aja, ya namanya takdir, mungkin dia bukan jodohmu.
Aku pernah baca dalam satu penelitian bahwa patah hati dapat menyebabkan gangguan fisuk yang nyata, dan di sejumlah kasus bisa menjadi sangat serius.
Studi tahun 2010 yang dimuat dalam Journal of Neurophysiology menyatakan, saat Anda dipaksa untuk berpisah dengan seseorang, otak akan mengirimkan sinyal rasa sakit ke sekujur tubuh dan menimbulkan berbagai gejala withdrawal serius, layaknya orang sakaw. Yang memicu stress, baik mental maupun fisik. Nafsu makan berkurang, ini akibat dari produksi kortisol dalam tubuh meningkat dan menghambat aliran darah masuk ke pencernaan. Asam lambung jadi meningkat, dan saat makan rasanya menjadi hambar.
Jerawat juga timbul. Hayoo, siapa yang jejeritan saat ada satu jerawat timbul. Udah jerawatan, diputusin juga. Rambut rontok juga terjadi karena orang tersebut berada dalam tekanan stress yang tinggi. Saat patah hati, sebagian jantung membesar sementara dan tidak dapat memompa darah dengan baik dan sebagian fungsi yang lain bekerja dengan sangat kuat menyebabkan gagal otot jantung pendek yang sering disebut sindrom patah hati atau kardiomiopati induksi stress.
Pada saat mengalami kesedihan, tekanan darah meningkat, detak jantung cepat, perubahan sistem kekebalan tubuh dan terbentuknya gumpalan sehingga menyumbat aliran darah yang bisa menyebabkan serangan jantung. Namun ini dialami paling banyak pada orang yang berusia 30 tahun.
Dan orang yang menderita hipertensi harus waspada, karena apabila stress melanda terus menerus, maka akan menyebabkan gejala seperti sakit kepala, sulit bernapas, bahkan mimisan.
Mengapa patah hati menyebabkan fisik ikut sakit?
Itu karena daerah yang sama di otak yang diaktifkan ketika seseorang mengalami sakit di tubuh, juga aktif ketika ia merasa ditolak oleh orang yang dicintainya.
Kok serem ya, untung aku nggak separah itu waktu patah hati. Lagian nggak boleh kali mencintai orang terlalu dalam karena suatu saat dia akan menjadi orang yang kau benci, begitu juga sebaliknya. Tuh, di Al-Qur'an aja udah diseruin agar nggak berlebihan dalam mencintai.
Tapi kalo sakit gigi, gimana? Berhari-hari guling-gulingan di kasur, nangis merengek ke Emak. Ada orang berisik dikit aja, gigi langsung nyut-nyutan. Perasaannya jadi sensitif. Mau kerja, mau sekolah, nggak bisa. Pusing, mata lelah kayak abis ngadepin komputer berjam-jam, kadang-kadang telinga ikut berdengung sakit. Sakit gigi karena gigi berlubang itu dapat menyebabkan kepala terasa sakit bahkan sampai mengganggu kerja saraf telinga dan mata karena infeksi pada gigi, gusi membengkak dan mengami peradangan.
Mulut jadi bau karena rongga gigi yang berlubang dan menyebabkan pembusukan. Akibat sisi makanan yanf membentuk plak pada gigi menyebabkan kuman penyakit bersarang pada gigi, dan menghalangi proses aliran oksigen dan mengganggu peredaran darah. Membuat kinerja jantung terganggu dan berujung kerusakan fungsi jantung.
Dan apabila seseorang memutuskan untuk mencabut giginya, saraf kepala jadi terganggu, saraf-saraf yang membengkak akan mempengaruhi pendengaran dan kerja otot mata hingga risiko kebutaan.
Jadi, pilih mana?
Sebenarnya kalo disuruh milih nggak ada yang mau sakit. Kesehatan itu mahal harganya, banyak orang miskin yang akhirnya meninggal karena nggak mendapatkan pelayanan dari rumah sakit, alasannya nggak punya biaya. Sakit hati, ya sakit aja. Cepet-cepet dicari obatnya. Mati satu tumbuh seribu, ya nggak?
Sakit gigi, ya ke rumah sakit. Kalo nggak mau sakit jangan sering-sering makan makanan manis dan sikat gigi dulu sebelum tidur. Karena kuman perusak gigi itu bekerjanya di malam hari, disaat gigi nggak beraktivitas. Kumur pakai air garam hangat, ampuh juga untuk meredakan sakit gigi. Ini resep turun temurun loh.
Lucu deh kalo kamu baca ungkapan ini, "Sakit gigi dan sakit hati itu berawal dari yang manis." Dan akhirnya si manis itulah yang menyakiti kamu.
Comments
Post a Comment