Adult Life
Kehidupan dewasa yang sungguh aku tak menyangka ternyata realitanya begini. Dulu kupikir menjadi dewasa tidak perlu belajar apapun, saat memasuki fase dewasa aku akan tahu dengan sendirinya apa yang akan aku lakukan, apa yang akan aku miliki, aku akan fokus dengan cita-cita besarku, dan aku pikir semuanya bisa aku capai dengan kerja keras.
Ternyata kerja keras saja tidak cukup, perlu juga aspek lain. Luck, connection, money, friendship, and many more. Dunia terlalu besar dan beragam untuk aku yang selama ini berada di dunia kecilku. Dunia yang tidak mengizinkanku mengeksplor sendiri, dunia yang tidak membiarkanku membuat Keputusan sendiri. Aku tumbuh dengan banyak aturan dan kegiatan yang teratur dijalani setiap hari. Aku diberikan motivasi akan mimpi besar. Tapi aku tidak diajarkan cara meraihnya.
Proses mencapai mimpi itu sangatlah sulit bagiku. Ternyata tidak cukup dengan kerja keras. Dunia yang ramai ini tidak cocok untuk pecinta sepi sepertiku. Diri ini terlalu tegang apabila dipertemukan dengan mereka yang bersuara keras dan tertawa terbahak-bahak. Seolah-olah dunia selalu berpihak kepada mereka.
Aku lupa bahwa manusia lain juga merupakan salah satu alas an seseorang bisa terpuruk. Ketidaktahuanku akan bersikap kepada orang yang menghina, mencaci,menjegal langkahku. Aku hanya bersikap bodoh. Tidak melawan, tidak berkata apapun. Diam pun dicaci. Aku tidak diajari melawan dunia yang keras ini.
Sudah cukup aku sakit dengan diriku sendiri, kenapa harus disakiti oleh orang lain juga? Selain Nasib yang tidak terlalu bagus, dan latar belakang yang tidak memukau, aku pun harus dihadapkan dengan kenyataan tidak ada satupun yang cukup baik untuk aku kenali lebih dalam dan berlaku timbal balik ke aku.
Kemandirian yang over, tertanam di dalam otakku. Ketertutupan yang aku tak bisa fleksibel membukanya. Aku takut orang lain masuk terlalu dalam ke diriku. Melihat dengan jelas semua kekuranganku. Orang-orang terlalu sempurna untuk aku yang selalu merahasiakan keburukanku.
Esok hari.. aku selalu risau akan esok hari. Apa lagi kesusahan yang akan aku hadapi? Aku kesusahan apabila beberapa temanku ada yang tidak menemani hariku dan memaksaku menghadapi dunia sendirian.
Esok hari.. izinkan aku istirahat sebentar. Sejenak aku ingin menghirup udara segar. Ketenangan yang beberapa bulan ini direnggut dariku.
Entah sampai kapan aku bertahan? Aku bergumul dengan semua kata-kata di benakku setiap hari dan ketakutan di hatiku. Aku ingin menyerah. Aku hanya butuh beberapa hal kecil yang bisa membuatku lebih hidup lagi. Layaknya bunga layu yang baru saja dipindah ke pot baru, aku hanya butuh beberapa tetes air agar bisa menjadi energiku tumbuh Kembali dan mekar dengan baik. Dengan Bahagia. Memukau mata yang melihat. Dan untuk diriku sendiri, aku akan merasa lebih berharga karena diberi kesempatan kedua untuk hidup.
Comments
Post a Comment