Cara Menghemat Uang

Judulnya sih, cara menghemat uang, tapi sebenarnya aku cuma mau curhat disini. Disini aku sedang menekan perilaku konsumtifku yang benar-benar merugikan aku. Apalagi soal paket internet. Nah, yang ini aku benar-benar nggak punya solusinya, mesti ada kuota. Karena you know lah zaman sekarang, zaman internet. Nggak update sosmed nanti dikira kuper. Keseringan update, malah disebut alay.

Belanja. Kebutuhan utama cewek. Para cewek kalau sudah berada di mall/pasar/toko pasti akan lama. Alasannya apa? Karena belanjanya banyak? Bukan. Tapi sibuk membandingkan harga dari satu toko ke toko lain. Toko yang ini misalnya harganya kemahalan, lanjut ke toko kedua, yang harganya lebih mahal lagi, dan seterusnya sampai dia menemukan satu barang sejenis dengan toko sebelumnya yang harganya tentu lebih murah. Jadi sebenarnya cewek itu perhitungan, dia teliti dan paham betul dengan cara menghemat kantongnya dia. Jangan bilang cewek itu matre karena sebenarnya dia hanya realistis. Cewek matre itu contohnya pelakor (perebut suami orang). Itu baru matre.

Ya gitu, ada lagi yang cuma cuci mata doang. Cuci mata sih cuma judulannya. Coba tanyai berapa banyak cewek yang tahan gak beli. Ya mungkin yang gak beli karena faktor kantong kemarau. Kalau aku sih, gak tahan ya, keliling mall dari siang sampai sore cuma untuk cuci mata. Pegel, say. Kaki, mata, dan seluruh anggota badan. Yang ada aku merasa sesak karena gak bisa dapet barang yang disukai. Lebih baik gak usah sekalian cuci mata.

Nggak ada yang bisa dipelajari atau diambil hikmahnya dari cewek yang doyan belanja, doyan disini bermakna "hobi", bukan yang karena kebutuhan / keperluan. Cuma satu baiknya, yaitu update tren, kekinian, dan sebutan lainnya. Kecuali, kalau kamu seorang model, kerja di majalah, fotografer fashion, beauty blogger, ya sah-sah aja.

Dan tips menghemat uang dari aku yaitu :
1. Cari tambahan
Yaps, disini aku sedang mencoba membuka bisnis online, sejenis olshop yang sekarang banyak banget bertebaran di sosial media. Aku nyoba jadi reseller dan hasilnya, ya lumayan untuk pemula. Ini bermula karena aku kepikiran, mereka jualan kayak yang mudah gitu, cuma duduk anteng di rumah, main hp, transfer terus tunggu barang sampai. Praktis, kan? Kalau orang bisa kenapa kita nggak bisa? Daripada konsumtif terus kan! Terserah kalian mau cari tambahan yang seperti apa, yang sesuai hobi atau passion-mu mu mungkin?
Jadi design graphis? Atau fotografer? Yang bisa dilakukan di waktu luang tanpa mengganggu pekerjaan utamamu.

Ok, pasti kalian mikir, ini mah namanya bukan menghemat uang  tapi cara mencari penghasilan tambahan. Ya, kamu betul. Tapi dari sini aku belajar, bagaimana susahnya cari uang, ngumpulin uang yang sedikit dari untung jualan untuk ditabung. Dan aku mikir, kok sayang ya duitnya aku beliin yang nggak terlalu berguna. Aku juga mikir, ya udahlah yaw, nanti-nanti aja setelah untungnya udah gedean dikit.
Nah, nah kan. Itu sudah termasuk ke perilaku menekan gaya hidup konsumtif.

2. Cari tahu tentang kebutuhanmu.
Ya, seperti yang dijelaskan di awal, orang kadang beli sesuatu yang nggak terlalu berguna, I mean bukan barang yang dia butuh-butuhin banget. Kayak yang udah punya sepatu selemari penuh, masih aja bilang sepatunya sedikit. Kalau masih bagus mah, kok nggak dipake lagi? Gengsi pakai sepatu yang itu-itu saja? Makan tuh, gengsi! Gengsi kalau diturutin bisa ngelunjak. Kayak pepatah, "rumput di halaman orang lebih hijau dari rumput di halaman sendiri". Nggak usah iri, nggak usah gengsi. Jadilah apa adanya dirimu. Percayalah, kalau kamu bisa me-mix and match kan baju dan sepatu yang lama pasti akan terlihat bagus hasilnya. Apalagi cewek yang sering belanja taste nya bagus. Pasti bisa dong tampil keren dengan meminimalisasi kantong.

3. Lihat sekelilingmu.
Ya, benar. Berapa banyak orang di negeri ini yang di malam hari terpikir, "esok kita makan apa ya?" Atau "besok kita bisa makan nggak ya?". Atau nggak usah jauh-jauh deh, lihat aja tetangga sekitarmu, apa mereka hidup dengan layak? Semisal mereka hidup layak, cukup, tapi kita nggak tau kan seberapa banyak hutang mereka ke orang lain? Banyak-banyak dengerin lagu dmasiv yang judulnya Jangan Menyerah deh.

4. Kurangi menggunakan kartu kreditmu.
Punya kartu kredit emang enak, mau beli ini tinggal gesek. Mau baju itu tinggal gesek. Mudah banget kan geseknya? Yang pusingnya ngelihat tagihan kartu kreditnya? Berapa banyak uang yang kamu habiskan untuk membayar tagihan kartu kreditmu? Apa nggak bosen, nggak capek hasil kerja kerasmu setiap bulan habis cuma gara-gara ngelunasin tagihan kartu kredit?

5. Jangan jadikan koleksi baju sebagai separuh hidupmu.
Ya, nggak ada yang salah kok dengan koleksi pakaian, tapi kalau sudah mengarah ke ranah negatif, ya berhentilah. Atau mungkin kalian pikir, "lah yang suka koleksi novel itu kan sama aja boros?" Iya, bener banget. Apapun itu, koleksi apapun itu, kalau kalian sudah nggak bisa lagi mengontrol keuangannya, itu namanya hobi koleksimu itu memberi dampak buruk bagimu. Cari Koleksi yang memberimu manfaat.

6. Buat list prioritas.
Ya, catat hal-hal yang kamu butuhkan tiap bulan atau tiap minggu di jurnal harian, di note hp, atau sticky note. Setidaknya dengan begitu kamu bisa menghitung, berapa pengeluaranmu tiap bulan atau tiap minggu dan bisa meminimalisir hal yang tak terlalu menjadi prioritas. Ini bisa menjadi pengingat (alarm) kalau kamu sudah "lebih besar pasak daripada tiang".

Segitu saja tipsnya, entahlah ini tips yang bisa diterima atau tidak buatmu. Tetapi aku sarankan, cobalah dulu. Nanti kamu akan tahu hasilnya. Aku bukan Dilan yang akan bilang, "Mencoba itu berat, biar aku saja." Karena kalau kamu tidak pernah mencoba, kamu nggak akan pernah tahu hasilnya.

Gunung Megang, 10 Juli 2018
23.14
#satu setengah jam menuju semi final piala dunia 2018

Comments

Popular Posts