Belajar Jadi Pelaku Ekonomi

Yap, judulnya belajar menjadi pelaku ekonomi. Karena sekarang kita hidup di dunia yang orang-orangnya kebanyakan menjalani kehidupan yang hedonis, belanja tidak sesuai kebutuhan dan kemampuan. Hanya berpegang pada tren yang ada, tanpa menyadari sebenarnya apa manfaat terlalu berlebihan seperti itu? Apakah untuk nggak ketinggalan zaman? Biar tampil kece. Diperhatiin semua orang? Semua alasan-alasan itu biasa keluar dari mulut mereka. Kalau kita udah terbiasa mengikuti tren, dan suatu saat ekonomi kita melemah, kita nggak bisa mengimbangi lagi, diri kita sendirilah yang jadi imbasnya. Merasa minder karena nggak sama dengan yang lain. Karena itulah orang-orang zaman sekarang memanfaatkan yang namanya keinginan-keinginan yang banyak itu dengan menjual sesuatu kepada mereka, terus menerus dan meraih untung sebanyak-banyaknya.

Saya, beberapa bulan ini mikir, gimana kalau saya jadi dropshipper. Nggak modal sama sekali dan uang mengalir lancar. Kalau jadi reseller kan kita sendiri yang modalin, kalau nggak habis stok kita yang rugi. Dan beberapa hari ini saya mencoba untuk menjadi admin freelance di sebuah toko online yang lumayan laris. Tapi ya ampun, baru dua hari jualan, lapak sepi. Nggak ada yang tertarik. Entah karena metode penyampaian saya yang salah, nggak menarik minat pembeli. Entah barangnya yang nggak terlalu bagus. Secara kan, orang-orang zaman sekarang suka cari sesuatu yang ketje. Apalagi cewek-cewek. Yang lucu dan unyu-unyu. Entahlah saya kok jadi merasa patah arang, padahal baru dua hari. Mental tempe bangetlah. 👎

Sudah menerapkan segala tips dan trik cara menarik minat pelanggan. Tapi yah gitu. Jadi inilah alasan saya buat postingan ini. Curhat. Memang ya, jadi pelaku ekonomi nggak gampang. Mau yang gampang, ya jadi konsumen. Tertarik dikit, beli, beli, beli. Nggak sesuai sama keinginan, protes, protes, protes. Gitu, yah. Susah ternyata. Saya pikir mudah tinggal jual-jual aja, pelanggan mengantri.

Intinya sih, saya yang kurang usaha. Harus belajar lagi dan nggaj mudah layu dalam menghadapi konsumen yang nyebelin. 😂 Fighting!

Comments

Popular Posts